Garis Tipis Antara
Harmoni dan Menggadai
Pada acara Maiyah, Mas Sabrang menjawab salah satu pertanyaan
tentang perbedaan / garis tipis antara harmoni dan menggadai?
Maksud garis tipis disini merupakan istilah. Garis tipis…. Karena
tipisnya garis tersebut, kita sampai tidak tahu/samar perbedaan antara suatu
istilah, yang dalam kasus ini adalah antara harmoni dan menggadai.
Kita coba cari dulu definisi dari harmoni dan menggadai versi KBBI.
Pengertian harmoni adalah pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan
minat; keselarasan; keserasian
Pengertian menggadai adalah menerima barang (sawah, rumah, dan
sebagainya) sebagai tanggungan uang yang dipinjamkan kepada pemilik barang dan
sebagainya itu
Di dalam diri kita terdapat sangat banyak layer (tingkatan), tidak
hanya proses dari tidak percaya menjadi percaya, proses tidak tahu menjadi tahu,
tidak seperti itu.
Untuk menjadi tahupun, kita butuh tahapan-tahapan dan prosesnya itu
sedikit demi sedikit. Untuk menjadi percaya pun paling prosesnya menurut
terlebih dahulu, belum sampai langsung pada tahap sangat percaya, karena itu butuh
proses.
Berarti ada tingkatan.
Saya akan cerita tentang Otto Von Bismarck, Bismarck itu salah satu
pahlawan Prusia (sekarang menjadi Jerman). Waktu itu Prusia dijajah oleh Austria
yang merupakan daerah yang lebih kecil dari Prusia. Suatu hari orang Prusia
sudah setuju bahwa kita harus bangkit, kita harus melawan Austria. Bismarck
malah melakukan hal seperti ini, dia berpidato bahwa tidak perlu perang, Austria
membawa kedamaian dan kestabilan di sini, jadi tidak perlu perang.
Itu menggadaikan atau tidak?
Kan tadi pertanyaannya menggadaikan atau harmoni?
Dengan contoh seperti itu Bismarck itu menggadaikan atau harmoni?
Kalau masih belum jelas, mari kita lanjut dulu.
Karena Bismarck membawa pesan perdamaian, maka Raja Prusia senang
dan diangkatlah Bismarck jadi perdana menteri. Setelah menjadi perdana menteri,
Bismarck membuat program untuk meningkatkan program militernya. Beberapa
periode kemudian, setelah militernya sudah kuat, Bismarck mengajak perang
melawan Austria. Akhirnya perang terjadi dan Prusia menang dan bisa mengusir Austria.
Ada yang namanya strategi.
Ada beda antara plin plan dan strategis.
Ada beda antara keras kepala dengan teguh.
Actionnya mungkin sama, tapi didalam dirimu, kamu tahu itu keras
kepala atau teguh, kamu tahu
Kamu sudah tahu salah, tapi kamu tetap teguh dengan pendirian kamu.
Itu bukan teguh, tapi itu keras kepala.
Dan ini berbeda tipis.
Plin plan dengan taktik.
Keras kepala dengan teguh.
Banyak macem-macem yang tipis-tipis seperti itu.
Nah kompromi sama menggadai, itu kamu sendiri yang tahu.
Kalau menurut saya, kalau kompromi (harmoni), kamu tahu betul
makhluk apa yang akan kamu kompromikan (harmoni). Kamu tahu betul, maka penyikapan
yang kamu lakukan begini. Jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
begini. Kamu tahu betul bahwa dia bagian dari dirimu.
Kalau menggadai, kamu menyerah.
Contohnya seperti ini
Sekarang sudah jaman edan, kalau kamu gak edan, maka kamu gak bakal
keduman. Ya udah kamu memutuskan untuk ikut edan.
Maka kamu disebut menggadai.
Wah ini kalau saya tidak edan maka saya tidak tahu pusat keedanan berada
dimana. Ya sudah saya ikut ngedan.
Maka itu dinamakan harmoni.
Kalau harmoni, kamu tidak ikut ngedan, tapi kamu sedang berakting
untuk menjadi edan. Dan kamu tahu persis, ketika kamu ikut ngedan, maka kamu
juga akan menerima akibatnya.
Kamu pikir Nabi Khidir ketika menyembelih seorang anak kecil, terus
Nabi Khidir bebas dosa. Yang saya tahu bahwa semua sebab pasti mengandung
akibat.
Cuman beliau tahu peta besarnya dan siap menanggung akibatnya. Nggak
masalah, oke kalau tidak masalah. Saya membunuh bukan membunuh kok, saya
membunuh untuk menyelamatkan kok.
Jadi ada support pengetahuan untuk membuat keputusan. Kalau kamu tidak
punya support pengetahuan, yang kamu lakukan adalah menyerah, yang kamu lakukan
adalah menggadai.
Menggadai dengan kemalasan.
Penutupnya adalah, dalam dunia yang tambah edan ini, keputusan apa
yang akan kita ambil, harmoni atau menggadai?
Referensi
:
https://kbbi.web.id/harmoni
(diakses tanggal 24 Agustus 2017)
https://kbbi.web.id/gadai
(diakses tanggal 24 Agustus 2017)
Belum ada tanggapan untuk "Garis Tipis Antara Harmoni dan Menggadai"
Posting Komentar