Bergerak Menjawab
Zaman
Dalam Acara Maiyah, ada pertanyaan dari seorang jamaah Maiyah bahwa
di sekeliling kita terdapat banyak pilihan pergerakan, ada pergerakan dengan
tema nasional, ada pergerakan dengan tema islami, atau pergerakan lainnya yang
semuanya bertujuan untuk kebaikan. Tapi ketika kita tidak tahu mana yang
betul-betul ingin kita ikuti, akhirnya capek sendiri. Pertanyaannya adalah
bagaimana cara untuk memilih pergerakan yang tepat?
Jawaban dari Mas Sabrang adalah bahwa dimana-mana, kalau namanya
berjuang itu pasti capek, kalau kamu pengen nggak capek ya jangan berjuang.
Kita sering dibingungkan oleh begitu banyaknya pergerakan-pergerakan. Terkait pergerakan
atau perjuangan mana yang benar, yang bisa menjawabnya adalah waktu.
Kalau kita melihat kebelakang, ada Tjokroaminoto membuat gerakan ke
masyarakat bawah, Budi Utomo membuat gerakan elitnya, Kartosuwiryo dengan
islamnya, Alimin dengan gerakan kirinya, dan Soekarno dengan nasionalismenya.
Mana yang benar?
Tidak ada yang benar, semua hanya mencoba untuk menjawab zamannya.
Dan terbukti dengan waktu yang bertahan adalah Pak Karnonya.
Apakah itu yang paling benar, apa kita pernah bisa tahu, orang kita
hanya mengalami satu jalur cerita. Bisa jadi kalau itu komunis bakal lebih
makmur dari sekarang, bisa juga lebih menderita dari sekarang.
Kalau kamu berjuang untuk mencapai target hasil, kamu akan
mengalami kekecewaan, karena target hasil itu sama sekali bukan kita yang
menentukan.
Kalau kamu punya cita-cita tujuan, fokuslah pada tujuan itu. Apakah
ungkapan itu benar?
Saya kasih contoh kalau ada laki-laki sangat suka pada seorang
wanita, dan kita sangat fokus pada wanita (tujuan) itu. Ketika kamu ketemu wanita itu, kamu akan
gagu dan sulit untuk berbicara di depan dia.
Kalau kamu mengharapkan sesuatu yang diluar kontrolmu, maka
otomatis kamu mengharapkan output yang diluar kontrolmu. Hal itu akan sulit.
Jika kamu ingin mencapai tujuan, kamu perlu berkonsentrasi pada
sesuatu yang bisa kamu kontrol…… yaitu dirimu sendiri.
Kalau kamu konsentrasi pada dirimu sendiri, kamu tahu bagaimana
kamu membawa diri, kamu tahu bagaimana menjadi dirimu, kamu tahu bagaimana
memahami dia (wanita yang kamu sukai) dari sudut pandangmu.
Ketika kamu bertemu wanita itu, kamu biasa, bahwa nanti wanita ini
mau sama kamu, itu hanya efek samping karena kamu telah mengontrol dirimu
sendiri.
Kalau berjuang mana yang benar mana yang salah, kamu percaya pada
sebuah jalan. Urusan nanti yang menjadikan output itu Tuhan.
Saya kasih contoh hidup menjadi sebuah dongkrak.
Keberadaan dongkrak mobil kan gunanya ketika ban mobil bocor.
Ketika ban mobil tidak bocor, maka dongkrak tidak digunakan. Berarti seumur
hidupnya dia diam saja di jok mobil, yang bisa dia lakukan adalah bertahan agar
tidak berkarat, biar sewaktu ingin digunakan, dapat digunakan dengan maksimal.
Kalau bannya tidak bocor, ya dia tidak berbuat apa-apa kan. Masak
dia berdoa Ya Allah buatlah diriku berguna, buatlah agar bannya bocor, gitu,
tidak kan.
Perjuangan paling berat adalah bagaimana kamu bisa memahami
dirimu sendiri. Kalau kamu belum tahu dirimu apa, dirimu siapa, bagaimana
kamu bisa berbuat.
…………………………………………………
Setiap zaman ada jawabannya sendiri.
Sebelum itu, kita coba mencari pengertian zaman menurut KBBI.
Berdasarkan KBBI zaman adalah jangka waktu yang panjang atau pendek yang
menandai sesuatu; masa; kala; waktu.
Zaman itu apa sih, berapa lama waktu itu bisa disebut sebagai zaman.
Lima tahun, sepuluh tahun, dua hari, tiga hari.
Kita melihat zaman sebagai rentang waktu.
Kita coba rentang waktu yang pendek siang malam, itu rentang yang
pendek, tapi itu bisa juga disebut zaman. Zaman siang dan zaman malam.
Zaman malam pada dahulu kala, kita tidak bisa melihat ketika malam.
Makanya dijawab dengan lampu, cahaya, dan seterusnya.
Menjawab zaman ya.
Oke lanjut, siang malam terjadi karena bumi mengitari matahari,
rotasi. Ada juga revolusi, ketika revolusi, zamannya bukan siang malam lagi,
tetapi berubah menjadi zaman musim. Musim hujan, musim salju, musim gugur dan
lainya. Itu zaman yang berbeda, dan jawaban setiap zaman juga berbeda.
Jawaban zaman di musim dingin berbeda ketika di musim panas.
Kemudian kita kembali ke sekitar kita, kalau kita ingin menjawab
zaman, apakah masih efektif saat ini menjawab zaman dengan cara berdemo, atau apakah
masih efektif berjuang dengan cara yang lainnya.
Kita harus efektif, kita harus lihat, kita harus memahami medan
perangnya, kita harus mempelajari masalahnya, baru kita bisa menjawab dengan
jawaban zaman, dengan jawaban yang tepat.
Bukan masalah berhasil tidak berhasil, yang wajib kita lakukan
adalah berusaha untuk menjawab zaman, bukan menjawab dengan benar.
Karena tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar, yang ada
adalah mencoba menjawab zaman.
Kita melihat zaman seperti apa dan kita mencoba untuk menjawabnya.
Contoh sederhana, ekonomi, kenapa masalah ekonomi global seperti
ini, ketika dollar seperti itu Indonesia terpengaruh, kenapa China membuat
pengumuman ini, dollar berubah, Indonesia berubah dan seterusnya.
Kita melihat itu saja, ekosistem kecil yang namanya ekonomi global,
terus zaman yang sekarang seperti apa.
Karena zamannya sudah global, ekonominya sudah bersambungan satu
sama lain, satu berubah kita ikut berubah.
Bagaimana menjawab zaman itu, misalnya ada yang sudah mencoba, Seed
Stock di Kanada, ada yang menjawab dengan Baltimore Dollar di Baltimore.
Itu konsepnya sederhana, bagaimana mereka membuat putaran
ekonominya sebisa mungkin lokal. Mendiskonek dirinya tidak seratus persen,
tetapi sebisa mungkin ekonominya lokal. Yang terjadi ekonominya bisa kuat.
Misalnya beli baju, ya baju lokal, beli beras, ya beras lokal. Jadi perputaran
ekonominya disitu saja. Itu dia bikin uang sendiri yang namanya Baltimore
Dollar. Itu nilainya lebih tinggi dari dollar sepuluh ribu. Karena dia menjaga
ekosistem ekonominya kecil, jadi sedikit nanti yang terpengaruh dengan
perekonomian global. Lha itu kan merupakan perjuangan yang tidak sesederhana
itu, kita harus punya komitmen yang sama, harus punya kesadaran tentang ekonomi
global, dan kesadaran gerakan seperti apa.
Tapi untuk menjawab zaman seperti ini, perlu jawaban-jawaban
seperti itu.
Karena jawabannya sudah sangat berbeda sama sekali dengan pada saat
zaman kerajaan. Tapi kita tetap perlu belajar ke belakang. Karena zaman pasti
berputar seperti rotasi dan revolusi. Cuman manifestasinya yang berbeda.
Berjuang adalah untuk yang diperjuangkan, bukan untuk heroisme atau untuk keenakan diri.
Belum ada tanggapan untuk "Bergerak Menjawab Zaman"
Posting Komentar