Sumber Daya yang paling Berharga
adalah Waktu
Topik tentang sumber daya, sumber daya yang paling berharga adalah
waktu. Rencana awal saya membuat blog ini adalah sebagai sarana sharing kepada
siapapun tentang hal-hal yang saya pelajari. Yang saya percayai adalah setiap
manusia harus mengusahakan dirinya untuk menjadi pribadi yang produktif.
Seperti yang kita tahu, terdapat istilah produktif dan konsumtif.
Menurut KBBI, definisi produktif adalah bersifat atau mampu
menghasilkan (dalam jumlah besar); mendatangkan (memberi hasil, manfaat, dan
sebagainya); menguntungkan.
Menurut KBBI, definisi konsumtif adalah bersifat konsumsi (hanya
memakai, tidak menghasilkan sendiri):
bergantung pada hasil produksi pihak lain.
Konsep ini juga bisa dan layak untuk digunakan dalam kegiatan
sehari-hari. Oleh karena itu, solusi tentang produktif yang dapat saya jawab
sampai saat ini adalah dengan membuat suatu tulisan yang barangkali dapat
bermanfaat bagi saya dan bagi orang yang membacanya.
Oke…. Berikutnya tentang sumber daya
Terdapat
banyak sekali jenis sumber daya yang kita ketahui.
Ada
sumber daya manusia, sumber daya alam, dan lain-lain.
Untuk
itu kita perlu mengerti terlebih dahulu apa itu definisi dari sumber daya.
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu
materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat
fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Tulisan ini merupakan rangkuman dari apa yang telah dikatakan oleh
Mas Sabrang Mowo Damar Panuluh dalam salah satu kegiatan maiyah.
Dalam acara tersebut, ada jamaah Maiyah yang menanyakan pertanyaan
bahwa “Dalam hidup, lebih baik bertindak terlebih dahulu atau berpikir terlebih
dahulu?”
Sebelum Mas Sabrang menjawab pertanyaan
tersebut, Mas Sabrang bertanya terlebih dahulu bahwa dalam hidup kita, sumber
daya apakah yang paling berharga?
Menurut
Mas Sabrang, sumber daya yang paling berharga dalam hidup kita adalah waktu.
Waktu
merupakan sumber daya yang dimiliki oleh setiap manusia.
Waktu
adalah sumber daya yang sangat berharga dan gratis.
Dikatakan sangat berharga karena waktu merupakan sesuatu yang tidak
dapat kembali, dikatakan gratis karena waktu yang kita miliki tidak
dipajaki oleh siapapun.
Terdapat ayat Al-Qur’an yang membahas tentang waktu yaitu
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat
memajukannya”. (QS 7:34)
Terdapat pula Hadits yang membahas tentang waktu “Manfaatkanlah
lima perkara sebelum lima perkara: Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa
kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang
matimu.” (H. R. Baihaki dan Ibnu Abbas)
Jadi menanggapi pertanyaan bahwa lebih baik berpikir dulu atau
tidak, dapat dilihat dari sudut pandang waktu.
Kalau dirimu (waktu yang kamu miliki) tidak dibuat untuk berpikir, maka
kamu tidak tahu efektifitas dari sesuatu apapun yang kamu perbuat seperti apa,
dan kamu akan buang-buang waktu nantinya yang notabene merupakan sumber daya
yang sangat berharga. Kamu memperjuangkan sesuatu tanpa kamu berpikir, dan
akhirnya kamu tersadar bahwa kamu sudah tua nantinya.
Permasalahan manusia pada umumnya adalah ketika kamu berfikir, kamu
merasa berfikir itu tidak melakukan sesuatu.
Mas
Sabrangpun memberi sebuah contoh
Ada orang yang memotong pohon dengan gergaji dengan sangat rajinnya,
sebutlah namanya Pak Agus.
Kemudian ada orang sebut saja Pak Budi memberitahu bahwa, agar
proses memotong pohon lebih cepat, maka sebaiknya kamu asah dulu gergajimu.
Pak Agus merasa mengasah gergajinya merupakan hal yang membuang
waktu, dan Pak Agus tidak dapat memotong pohon jika waktu yang dimilikinya
digunakan untuk mengasah gergaji.
Pak Budi mengatakan coba
saja kamu asah gergajimu terlebih dahulu, baru kamu bisa lihat hasilnya.
Pak Agus kemudian mencoba mengasah gergajinya. Dia sementara tidak
menggergaji waktu (pohon), sementara tidak berjuang, beliau mencoba untuk
mengasah gergajinya dahulu.
Setelah
mengasahnya menjadi gergaji yang sangat tajam.
Dia
mencoba untuk berjuang lagi (menggergaji pohon lagi).
Dan hasilnya, proses memotong pohon menjadi lebih cepat, jauh lebih
cepat dari pada gergaji yang tanpa diasah.
Kesimpulannya adalah jangan pernah menganggap bahwa belajar dan
berpikir itu buang-buang waktu.
Itu akan sangat mengefektifkan apa yang anda kerjakan, itu sama
seperti mengasah yang namanya gergaji.
Jadi tidak perlu khawatir, jika kita sangat tidak mengerti terhadap
sesuatu, asah dulu gergajinya. Berfikirlah dengan keras.
Hidup
itu begini…..
Aku akan
melangkah ke sana
Kemungkinan
responnya A, B, C, D
Oke,
kalau begitu kemungkinan A sana, sana, sana, sana
Oke,
kemungkinan B sana, sana, sana
Langkah
paling jauhnya di sana
Oke
resikonya bisa kuambil atau tidak
Jika
resikonya bisa saya ambil, maka saya ambil, jalan.
Kalau
tidak, jangan buang waktu, cari cara lain, berfikir.
Gergajinya
sudah tajam kan?
Semakin
tajam gergajinya, semakin efektif melakukan sesuatu.
Tidak
membuang-buang resources yang paling berharga yaitu waktu.
Dan inilah merupakan penjelasan sudut pandang waktu menurut Mas Sabrang
sekaligus menjawab pertanyaan jamaah Maiyah tersebut.
Terima
kasih
Referensi
:
https://kbbi.web.id/produktif
(diakses tanggal 21 Agustus 2017)
https://kbbi.web.id/konsumtif
(diakses tanggal 21 Agustus 2017)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya
(diakses tanggal 21 Agustus 2017)
Belum ada tanggapan untuk "Sumber Daya yang paling Berharga adalah Waktu"
Posting Komentar