DO sag
Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen?
ya di artikel kali ini akan mencoba membahas kebutuhan oksigen yang ada di perairan
Biodegradable
(dapat diuraikan) berarti zat dapat diubah menjadi senyawa yang
lebih sederhana dengan reaksi
biologis. Hukum kedua termodinamika mengemukakan bahwa oksidasi tingkat organik membutuhkan
energi yang cukup banyak. Oksigen adalah salah satu agen pengoksidasi kuat yang
ditemukan dalam sistem perairan. Akhir produk biodegradasi aerobik yang sempurna
adalah adanya CO2 dan H2O.
Produksi CO2 baru-baru ini telah diketahui sebagai
penyebab potensial dari pemanasan global. Tapi itu bukan topik utama pada artikel ini. Masalahnya
bukan dengan produk biodegradasi, masalahnya adalah bahwa biodegradasi senyawa aerobik
membutuhkan reaktan lain. Mari kita lihat biodegradasi senyawa organik
sederhana (glukosa).
C6H12O6
+ ? menjadi
6CO2 + 6H2O 1.1
Agar persamaan ini seimbang, maka dibutuhkan oksigen.
C6H12O6
+ 6O2 menjadi
6CO2 + 6H2O 1.2
180
g
192 g
1 g glukosa =
192/180 g O2
1 g glukosa mengkonsumsi 1,07 g O2
Konsumsi oksigen
yang dibutuhkan untuk biodegradasi dapat menjadi masalah. Konsentrasi
kesetimbangan oksigen dalam air di wilayah Indonesia adalah sekitar 8 mg / L (lihat Gambar 1). Itu berarti bahwa
degradasi dari beberapa senyawa biodegradable di sungai dapat mengakibatkan
penipisan oksigen terlarut. Hal ini dapat mengurangi populasi ikan di
badan air. Beberapa jenis ikan sulit
untuk bertahan ketika konsentrasi
oksigen terlarut turun di bawah 5 mg / L.
Oksigen yang
hilang dalam air karena dikonsumsi selama proses biodegradasi aerobik oleh senyawa organik ini kemudian diisi kembali dari atmosfer. Hal ini dapat terjadi karena adanya perpindahan
suatu zat dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah. Ketika oksigen habis pada
proses biodegradasi, proses berpindahnya oksigen dari atmosfer
ke dalam air juga bertambah yang selanjutnya disebut proses reaerasi. Tingkat di mana oksigen terlarut dalam air
dari atmosfer sebanding dengan berkurangnya oksigen di dalam air. (perlu
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih detailnya proses difusi ini apakah
berlangsung dengan seketika ketika oksigen dalam air berkurang atau tidak, dan
juga dibutuhkan waktu berapa lama dari proses difusi ini untuk mengembalikan nilai
oksigen terlarut seperti semula. Atau mungkin sudah diteliti tetapi saya malas
mencari hasilnya J )
DO Sag
Apa itu DO sag? Permodelan lingkungan sangat berguna untuk: 1)
memprediksi dampak kegiatan usaha terhadap lingkungan, dan 2) mengevaluasi alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Lebih luasnya, pemodalan dapat dimanfaatkan
untuk dapat menganalisa bagaimana dampak jika limbah ditambahkan dari
konsentrasi seharusnya atau bagaimana jika kegiatan usaha dipindahkan di tempat
lain, dll. Salah satu permodelan pertama, dan paling sederhana berasal dari Streeter dan Phelps pada tahun 1925. Model ini adalah model satu dimensi yang terfokuskan pada konsentrasi oksigen dalam sungai. Model ini akan kita bahas lebih jauh.
Persamaan
Streeter-Phelps (juga dikenal sebagai persamaan "oksigen terlarut sag") didasarkan pada
keseimbangan massa yang dipengaruhi oleh dua proses. Salah satunya adalah bahwa
oksigen akan hilang dari air
dengan degradasi bahan organik. Dengan kata lain, BOD dari limbah organik mengkonsumsi
oksigen bebas yang terdapat
di air. Proses kedua adalah "reaerasi" melalui transfer oksigen dari atmosfer ke badan air.
Sungai merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari
kehidupan manusia. Sungai bermula dari hulu sungai dimana tempat sumber-sumber
air berlokasi. Polutan dari aktifitas manusia kebanyakan dibuang ke badan air
(sungai). Di sungai ini terjadi pencampuran antara polutan dengan air sungai.
Berdasarkan sumbernya, polutan dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu sumber polutan langsung (point source) dan sumber polutan tidak
langsung (non-point source). Sumber polutan langsung seperti pembuangan air
limbah domestik, dan air limbah perusahaan, dan sumber polutan tidak langsung
adalah limpasan dari proses pertanian, dan limpasan dari kegiatan perkotaan.
Persamaan
Streeter-Phelps dapat memprediksi kondisi hilir sungai selama parameter fisik seperti suhu, kd
(yang tergantung pada suhu), dan kr (yang tergantung pada turbulensi
dan suhu) tetap konstan, dan tidak ada aliran eksternal menuju sungai. Apa yang terjadi jika kondisi ini
berubah? Misalkan anak-anak sungai memasuki sungai utama, misalnya?
Agar persamaan
Streeter-Phelps dapat
mengakomodasi situasi ini, dimulai dengan membagi sungai menjadi beberapa
bagian. Menghitung persamaan
Streeter-Phelps (Lo dan Do) menggunakan persamaan campuran
dari kualitas awal
suatu badan air (contoh : sungai) ditambah kualitas aliran eksternal (contoh : anak sungai masuk ke sungai utama). Kemudian, gunakan persamaan
Streeter-Phelps untuk memprediksi konsentrasi DO pada akhir hilir dari bagian. Gunakan persamaan peluruhan orde pertama
untuk menghitung BOD pada
akhir hilir jangkauan. Nilai-nilai ini kemudian digunakan dalam menghitung kondisi
aliran selanjutnya, dan seterusnya.
Sumber :
http://www.csus.edu/indiv/j/johnstonj/ce170/lab/dosag/dosag_pro.html
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwj3rJmI7MrRAhUmTI8KHXlGBpQQFghXMAs&url=http%3A%2F%2Fceeserver.cee.cornell.edu%2Fmw24%2FArchive%2F01%2Fcee453%2FLab_Manual%2Fdoc%2FOxygen%2520Demand%2520Concepts%2520and%2520Dissolved%2520Oxygen%2520Sag%2520in%2520Streams.doc&usg=AFQjCNFC4KgRwtu6CUuHoFXZAQcglwgtwg&bvm=bv.144224172,d.c2I
Belum ada tanggapan untuk "DO Sag"
Posting Komentar