Pengertian BOD
Sekarang kita mencoba mengetahui
sedikit tentang BOD
Apa itu BOD, Pengertian BOD,
kegunaan BOD pada analisa kualitas air.
Seperti yang kita ketahui, untuk
mengetahui kualitas air dibutuhkan sebuah analisa, dan parameter analisa
kualitas air yang cukup penting yaitu analisa BOD. Bakteri aerobik yang
terdapat dalam air limbah menggunakan bahan organik yang ditemukannya sebagai nutrient (makanan). Tes BOD merupakan perkiraan dari
"makanan" yang tersedia dalam sampel.
Kenapa kita perlu repot-repot mengetahui jumlah makanan
mikroorganisme yang terdapat pada air limbah?
Untuk menjawab hal itu, mari kita
lihat dulu proses mikroba “memakan” (dekomposisi) bahan organik pada persamaan
(1) :
(1) C6H12O6 + 6O2 Ã 6CO2 + 6H2O
Di situ terlihat bahwa untuk mendekomposisi bahan organik, mikroba
membutuhkan oksigen terlarut. sehingga semakin banyak makanan yang tersedia
pada air limbah, semakin banyak pula oksigen terlarut (DO) yang
diperlukan
oleh mikroorganisme.
Ooooh…. Lantas dampaknya apa?
Jika air limbah dengan konsentrasi
bahan organik yang tinggi dibuang langsung ke badan air (sungai), maka akan
terjadi perebutan oksigen terlarut antara mikroorganisme dengan biota air
eksisting. Akan terdapat persaingan untuk mendapatkan oksigen terlarut, dan
dampaknya akan mengurangi nilai oksigen terlarut pada badan air yang selanjutnya
adalah matinya biota air karena berkurangnya nilai DO tersebut, bahkan bisa
menyebabkan lingkungan anoxic.
Oke berarti BOD ini memang parameter yang dibutuhkan untuk analisa
kualitas air limbah ya. Maka dari itu mari kita coba lebih mendalami lagi.
Ketika pengukuran dilakukan dengan
melihat total
oksigen yang
dikonsumsi pada sampel, hasilnya disebut "Total Biochemical Oxygen Demand"
(TBOD), atau sering hanya cukup "Biochemical Oxygen Demand" (BOD).
Karena tes dilakukan selama lima hari, sering disebut sebagai "Lima Hari
BOD", atau BOD5.
Kenapa 5 hari?
Menentukan nilai BOD selama lima hari (BOD5) adalah dengan
pertimbangan antara lama waktu yang dibutuhkan untuk mewakili nilai BOD dan lama
waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik secara sempurna. Limbah domestik, pada suhu 20° C dapat
didegradasi secara sempurna (= 100% BOD) setelah 20 hari (BOD20). Namun, hanya dengan waktu 5 hari, 70% senyawa
tersebut sudah terdegradasi (Hutter, 1994).
Pada
suhu 20o C, kemampuan bakteri medegradasi bahan organik dalam satu
hari sebesar 20,6% dari residu BOD yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa,
dalam kondisi ideal dan dengan total BOD (BOD20) dari 100 mg/l, setelah
satu hari akan ada nilai BOD sebesar 20,6 mg/l.
Pada
hari selanjutnya, kemampuan degradasi mulai berkurang, untuk lebih detailnya
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Grafik dekomposisi bahan organik
Maka dari itu memungkinkan untuk menggunakan BOD5 sebagai
perkiraan nilai dari BOD1 ke BOD20 dari limbah domestik
(Pöppinghaus & Fresenius, 1994). Keuntungan dari melakukan pengukuran
setelah lima hari adalah waktu analisa yang diperlukan lebih pendek dengan
hasil analisa dapat mewakili nilai yang dibutuhkan dan hasil analisa ini dapat
diekstrapolasi.
Biodegradasi suatu senyawa di air terjadi dalam dua tahap. Pertama yaitu
pemecahan karbon. Tahap kedua, yaitu nitrifikasi yang juga membutuhkan konsumsi
oksigen. Dalam banyak unit pengolahan biologis, limbah banyak ditemui mengandung
sejumlah besar bakteri nitrifikasi yang dapat berkembang biak selama proses
pengolahan. Organisme ini dapat menggunakan oksigen yang
tersedia untuk proses konversi senyawa nitrogen (amonia (NH4 +) dan nitrogen organik) menjadi bentuk yang
lebih stabil (nitrit (NO2) dan nitrat (NO3)). Seperti ditunjukkan pada persamaan (2).
(2) NH4+
NO2 –
NO3 –
Fase ini membutuhkan 4,57 mg/l oksigen per mg NH4+
dan memiliki dampak yang signifikan terhadap pengukuran
BOD. Karena pengukuran BOD bertujuan hanya untuk mendeteksi konsumsi oksigen pada oksidasi karbon (CBOD), tidak termasuk kebutuhan oksigen yang
diberikan oleh senyawa nitrogen.
Secara umum, nitrifikasi diketahui setelah 10 hari, tetapi dapat terjadi
dalam waktu 5 hari dalam sampel yang kadar organiknya tidak banyak
(Habeck-Tropfke, 1992; Hutter, 1994). Untuk mengatasi
hal ini, diperlukan pembubuhan inhibitor (penghambat)
nitrifikasi, seperti NAllylthiourea (ATH) atau
2-chloro-6- (trikloro metil) piridin (CTMP) pada
analisa BOD. Jika diinginkan untuk menganalisis penggunaan oksigen dari nitrifikasi sendiri (N-BOD), maka perbandingan dapat dilakukan dengan
membandingkan sampel dengan dan tanpa inhibitor nitrifikasi. Hasilnya disebut "karbon yang Biochemical Oxygen Demand", atau CBOD.
Kabar buruknya adalah, inhibitor (senyawa
toksik) yang
diberikan untuk menghambat nitrifikasi dapat mengurangi aktivitas biologis dalam air, atau
bahkan membunuh organisme sepenuhnya. Hal
ini dapat membuat nilai BOD yang dianalisa tidak representatif. Solusinya
adalah dengan membuat pengenceran, di mana zat-zat seperti racun metabolisme
berada di bawah konsentrasi di mana mereka akan berdampak pada dekomposisi aerobik. Kegunaan lain pengenceran pada
analisa BOD adalah karena konsentrasi BOD di sebagian besar air limbah melebihi
konsentrasi oksigen terlarut (DO) yang
tersedia dalam sampel udara jenuh. Oleh karena
itu, perlu untuk mencairkan sampel sebelum diinkubasi (diteliti di
laboratorium) untuk membuat kebutuhan oksigen dan pasokan ke keseimbangan yang
tepat atau bakteri akan menguras semua oksigen dalam botol sebelum penelitian
selesai.
Kesimpulannya adalah BOD tinggi menunjukkan tingginya kandungan
bahan mudah terdegradasi / bahan
organik pada sampel. BOD rendah menunjukkan sedikitnya bahan organik atau banyaknya zat yang sulit untuk didegradasi. BOD hanya mendeteksi zat organik yang dapat
didegradasi dan dengan prinsip ini maka nilai BOD lebih rendah dari nilai COD. Di mana COD merupakan nilai yang termasuk bahan anorganik dan bahan-bahan yang tidak
dapat teroksidasi secara biologis.
Kegunaan analisa BOD adalah :
1.
Mengukur beban limbah untuk unit pengolahan
2.
Menentukan efisiensi unit pengolahan (dalam hal pengurangan
nilai BOD)
3.
Proses kontrol unit
pengolahan
4.
Mengetahui dampak dari pembuangan limbah pada badan air
5.
Menentukan respirasi tanah, lumpur, sedimen,
sampah dan air limbah
6.
Uji toksisitas di tanah, lumpur, sedimen,
sampah dan air limbah
7.
Pemeriksaan kinerja di sebuah unit pengolahan limbah
8.
Menentukan tingkat respirasi makhluk hidup
(misalnya, R / Q-nilai (respirasi quotient), penyelidikan stres)
9.
konsumsi oksigen dari kultur sel dengan pengaruh berbagai tes pada obat & farmasi industri
Sumber :
http://www.umass.edu/mwwp/pdf/sm5210B5dayBOD.PDF
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjW0cXtwsjRAhWMuY8KHXaIDeIQFggsMAI&url=http%3A%2F%2Fwww.watereducation.org%2Fsites%2Fmain%2Ffiles%2Ffile-attachments%2Fpennsylvania_department_of_environmental_protection_biochemical_oxygen_demand.doc&usg=AFQjCNEA87ieUgG3c7kVZV0EbDCAM-FPrw&bvm=bv.144224172,d.c2I
Hütter, 1994: Wasser und Wasseruntersuchung [Water & Water
Investigations], 6th edition, Otto Salle Verlag Frankfurt am Main, Germany.
Pöppinghaus & Fresenius, 1994: Abwassertechnologie [Effluent
Technology], editors: Institut Pöppinghaus GmbH und Institut Fresenius GmbH, 2nd edition,
Springer-Verlag, Berlin, Germany
Habeck-Tropfke, 1992: Abwasserbiologie [The Biology of Effluents],
2nd edition, Werner-Verlag
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical