Search

Fakta Sosial oleh Emile Durkheim




Fakta Sosial oleh Emile Durkheim


Hal-hal seperti tidur dan makan pada dasarnya merupakan tindakan individu. Jika hanya tindakan ini yang hadir pada keseharian manusia, maka tidak akan ada ruang untuk sosiologi, karena tindakan ini (tidur dan makan) akan berada di bawah yurisdiksi biologi dan psikologi. Namun, bantah Durkheim, ada tindakan lain yang secara inheren bersifat sosial, seperti memenuhi kewajiban seseorang sebagai warga negara, atau melakukan demonstrasi. Tindakan ini membuktikan adanya realitas sosial disamping kenyataan individu.

Fakta sosial adalah teori yang diciptakan oleh sosiolog Emile Durkheim untuk menggambarkan bagaimana nilai, budaya, dan norma mengendalikan tindakan dan kepercayaan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Agar memenuhi syarat sebagai fakta sosial, fenomena yang dibutuhkan untuk memenuhi hal ini terdapat dua kriteria, yaitu mereka harus ada di luar individu, dan mereka harus ada sebelum individu.

Durkheim dan Fakta Sosial
Dalam bukunya The Rules of Sociological Method, Durkheim mengemukakan fakta sosial, dan buku tersebut menjadi salah satu teks dasar sosiologi.
Ia mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang fakta sosial, yang menurutnya merupakan tindakan masyarakat.
Fakta sosial adalah alasan mengapa orang-orang dalam masyarakat tampaknya melakukan hal-hal dasar yang sama, seperti di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, dan bagaimana mereka berinteraksi. Masyarakat mereka termasuk membentuk mereka untuk melakukan hal-hal ini, dan meneruskan fakta sosial.
Fakta sosial sangat penting dalam menantang pemikiran utilitarian dan diskusi kontemporer dari motif individu terhadap hukum masyarakat. Selanjutnya, konsekuensi wajar dari fakta sosial adalah bahwa tindakan individu berasal dari masyarakat. Darwinisme sosial juga tidak sesuai dengan adanya fakta sosial.
Fakta sosial, bagi Durkheim, adalah sesuatu, bukan gagasan. Hal-hal memiliki realitas, dan bisa diamati. Sebagai sesuatu, maka bisa dipelajari dengan cara yang sama, seperti ilmu alam bisa mempelajari molekul.


Fakta Sosial yang Umum
Durkheim menggunakan banyak contoh untuk menunjukkan teorinya tentang fakta sosial, seperti:
·         Perkawinan: Kelompok sosial cenderung memiliki gagasan yang sama terhadap pernikahan, seperti usia yang tepat untuk menikah dan seperti apa upacara itu. Sikap yang melanggar fakta sosial tersebut, seperti poligami di dunia Barat, dianggap dengan jijik.
·         Bahasa: Orang yang tinggal di daerah yang sama cenderung berbicara dalam bahasa yang sama. Sebenarnya, mereka bisa mengembangkan dan meneruskan dialek dan idiom mereka sendiri. Bertahun-tahun kemudian, norma-norma tersebut dapat mengidentifikasi seseorang sebagai bagian dari wilayah tertentu.
·         Agama: Fakta sosial membentuk bagaimana kita memandang agama. Daerah yang berbeda memiliki benteng agama yang berbeda, dengan iman menjadi bagian kehidupan yang teratur, dan agama-agama lain dianggap asing dan aneh.

Fakta Sosial dan Agama
Salah satu daerah Durkheim yang dieksplorasi secara menyeluruh adalah agama. Dia melihat fakta sosial tentang tingkat bunuh diri di komunitas Protestan dan Katolik. Komunitas Katolik melihat bunuh diri sebagai salah satu dosa terburuk, dan karena itu, memiliki tingkat bunuh diri yang jauh lebih rendah daripada orang Protestan. Durkheim percaya bahwa perbedaan tingkat bunuh diri menunjukkan pengaruh fakta dan budaya sosial terhadap tindakan.
Beberapa penelitiannya di wilayah tersebut telah dipertanyakan dalam beberapa tahun terakhir, namun penelitian bunuh dirinya bersifat inovatif dan menjelaskan bagaimana masyarakat mempengaruhi sikap dan tindakan individual kita.

Fakta Sosial dan Pengendalian
Fakta sosial adalah teknik pengendalian. Norma-norma sosial membentuk sikap, kepercayaan dan tindakan kita. Mereka menginformasikan apa yang kita lakukan setiap hari, dari siapa kita berteman dengan cara kita bekerja. Ini adalah konstruksi kompleks dan tertanam yang membuat kita tidak melangkah keluar dari norma.
Fakta sosial inilah yang membuat kita bereaksi kuat terhadap orang-orang yang menyimpang dari sikap sosial. Misalnya, orang-orang di negara lain yang tidak memiliki rumah mapan, dan malah mengembara dari satu tempat ke tempat lain dan melakukan pekerjaan serabutan. Masyarakat Barat cenderung memandang orang-orang ini aneh dan aneh berdasarkan fakta sosial, ketika dalam budaya mereka, apa yang mereka lakukan benar-benar normal. Menurut penulis ini berkaitan dengan sudut pandang, karena semua pasti benar berdasarkan sudut pandangnya.
Permasalahan dengan mengamati fakta sosial dapat ditangani dalam Aturan Metode Sosiologis. Salah satu masalah tersebut adalah mencoba membedakan fakta-fakta sosial dari kesan apriori (beranggapan sebelum mengetahui (melihat, menyelidiki, dan sebagainya) keadaan yang sebenarnya). Untuk menghindari kebingungan di antara keduanya, perlu untuk hindari semua praduga (agar dapat mempertahankan objektivitas) Tentukan dengan jelas apa yang harus diselidiki. Kedua adalah pastikan bahwa kelompok fenomena yang diteliti didefinisikan oleh karakteristik eksternal mereka.
Apa fakta sosial dalam satu budaya bisa sangat aneh di negara lain; Dengan mengingat bagaimana masyarakat memengaruhi keyakinan Anda, Anda dapat membuat reaksi Anda terhadap apa yang berbeda.


Referensi :
https://www.thoughtco.com/social-fact-3026590 (diakses tanggal 3 September 2017)
https://www.thestudentroom.co.uk/revision/sociology/durkheim-and-social-facts (diakses tanggal 3 September 2017)
https://kbbi.web.id/apriori (diakses tanggal 3 September 2017)

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Fakta Sosial oleh Emile Durkheim"

  1. bacaan yang bagus,,,kira2 kalo mau memperdalam teori ini ,,saya harus baca buku apa ya

    BalasHapus