Search

Prinsip Pengelolaan Keuangan



Prinsip Pengelolaan Keuangan

            Bagi seseorang yang sudah bekerja, maka setiap bulannya Anda akan menerima gaji. Agar gaji kita dapat bermanfaat dengan baik, dan agar gaji kita sekarang dapat bermanfaat ketika menjalani masa tua nanti, maka kita perlu mengelola gaji kita.

            Sebelum membahas tentang pengelolaan gaji, penulis mengingatkan kembali kepada Anda bahwa, ini merupakan kesimpulan dari hasil berfikir penulis sampai saat penulis menulis blog ini. Penulis mengatakan konsep ini merupakan cara terbaik saat ini menurut penulis. Dan penulis tidak menganjurkan cara yang penulis konsepkan ini, langsung Anda gunakan mentah-mentah. Anda perlu untuk memprosesnya terlebih dahulu, dan konsep pengelolaan keuangan ini sesuaikan dengan karakter Anda. Nantinya bisa jadi konsep kita sama, dan sangat mungkin konsep kita berbeda.
            Yang perlu digaris bawahi di sini adalah tidak ada patokan benar salah, karena benar salah itu sifatnya sangat cair.
            Berikut merupakan konsep pengelolaan keuangan berdasarkan kesimpulan penulis dengan studi kasus seorang pria berkeluarga dengan gaji Rp 3.000.000 per bulan, istri seorang ibu rumah tangga, dan diamanahi seorang anak.



1.      Biaya Pokok
Apa yang kita konsumsi sehari-hari sebenarnya menempati porsi paling besar diantara sekian banyak pos pengeluaran dalam rumah tangga. Memang kelihatannya sulit untuk mengontrol, namun bukan merupakan persoalan yang mustahil.
Alokasi untuk biaya pokok yang penulis sarankan adalah 50% (Rp 1.500.000) dari gaji.
Gambarannya adalah biaya makan, biaya listrik, biaya air, biaya transportasi (bensin motor), dan biaya belanja bulanan (sabun, pasta gigi, shampoo, minyak, gula, dll).
Kita mulai dari biaya listrik terlebih dahulu. Biaya listrik, berdasarkan artikel yang bersumber dari detik finance yang berjudul subsidi dicabut, berapa tagihan listrik per bulan pelanggan 900 VA?. Pemakaian listrik setelah tidak adanya subsidi pada pelanggan listrik 900 VA dengan rata-rata pemakaian sebesar 124 KWh/bulan sebesar Rp 167.648 per bulan dan akan penulis bulatkan ke atas menjadi sebesar Rp 170.000.
Biaya air, penulis alokasikan sebesar Rp 80.000 per bulan.
Biaya transportasi, penulis alokasikan sebesar Rp 300.000 per bulan.
Biaya belanja bulanan, penulis alokasikan sebesar Rp 200.000 per bulan.
Dari pengeluaran diatas, biaya pokok yang dikeluarkan sudah sebesar Rp 750.000 per bulannya. Tersisa sebesar Rp 750.000 untuk alokasi biaya makan sejumlah tiga orang per bulannya. Kurangi konsumsi makan diluar, karena itu yang bisa menguras keuangan kita. Jika kita benar-benar bisa mengelola ini, maka alokasi yang direncanakan masih bisa tercapai.

2.      Tagihan/hutang
Alokasikan 30% (Rp 900.000) dari gaji setiap bulan untuk tagihan/hutang. Biasanya, tantangan awal keluarga muda adalah mereka belum memiliki rumah. Tagihan/hutang yang penulis maksud dalam hal ini adalah mencicil rumah. Pastikan bahwa total cicilan tidak melebihi anggaran yang telah Anda tetapkan.

3.      Investasi/Tabungan
Alokasikan 10% (Rp 300.000) dari gaji setiap bulan untuk investasi atau tabungan. Kebanyakan orang yang sudah bekerja tidak mengalokasikan saving per bulannya. Mereka hanya membelanjakan gajinya, jika masih ada sisa di akhir bulan, maka diinvestasikan/ditabung, jika tidak ada sisa di akhir bulan, maka tidak ada uang yang akan diinvestasikan/ditabung.
Ubahlah cara pengelolaan tersebut, karena hal seperti itu akan terasa ketika kita sudah memasuki masa tua. Ketika memasuki masa tua, dan kita mengetahui jika tidak ada investasi/tabungan, maka kita tetap harus mencari uang (bekerja) di masa tua kita. Hal itu terasa sulit karena lowongan yang tersedia untuk orang pensiunan tidak banyak, dan fisik kita sudah tidak maksimal untuk melakukan pekerjaan berat.
Kenapa penulis menuliskan kata investasi terlebih dahulu, bukan menulis kata menabung terlebih dahulu?
Ini berhubungan dengan pola pikir, yang harus diperhatikan adalah lebih baik memutar uang dengan jalan investasi dari pada menyimpan uang di bank dengan harapan akan mendaptkan bunga tiap bulan. Kelebihan menabung adalah kita tidak perlu memutar otak untuk mengatur pengelolaan investasi, cukup disimpan saja. Akan tetapi kelemahannya adalah bunga bank tahunan yang kita dapatkan tidak sebanding dengan inflasi tahunan yang terjadi di Indonesia (baca: investasi lebih tinggi dari pada bunga bank). Untuk lebih mendalami hal ini, Anda bisa mencari di artikel lain, karena sudah banyak artikel lain yang membahas tentang hal tersebut.
Opsi investasi merupakan opsi terbaik. Terdapat banyak opsi untuk melakukan investasi seperti saham, emas, reksadana, obligasi, deposito, dll. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mencari kelebihan dan kekurangan setiap opsi investasi ini.
Opsi diatas merupakan opsi investasi pada sektor non riil, ada juga opsi investasi pada sektor riil seperti membeli tanah, mmebuat kos-kosan, mengelola kebun, sawah, tambak, dll.
Investasi/tabungan disini juga mencakup biaya pendidikan anak ya….. hehehe

4.      Dana sosial / dana darurat
Alokasikan 10% (Rp 300.000) dari pendapatan Anda untuk dana sosial/dana darurat. Berbagai resiko mungkin terjadi pada Anda atau mungkin keluarga dekat Anda. Jika kita bisa mempersiapkan sedari awal, ketika terdapat kondisi darurat secara mendadak, kita tidak terlalu panik menyikapi hal tersebut.
Jika dibulan tersebut tidak terjadi kondisi darurat, maka uang alokasi dana sosial/dana darurat bisa dipakai di akhir bulan. Pemakaiannya menurut penulis adalah 7,5% (Rp225.000) untuk dialokasikan ke investasi atau tabungan, dan 2,5% (Rp75.000) dialokasikan untuk sedekah. Kenapa sedekah, karena jangan engkau lupakan bahwa sesulit apapun kondisimu, kamu harus tetap mensyukurinya. Dan juga pasti masih banyak orang yang lebih membutuhkan dari pada kita.
Komitmen yang kuat dibutuhkan agar program yang Anda jalankan nantinya sesuai dengan apa yang Anda rencanakan. Jika memang untuk bisa mencapai rencana keuangan tersebut terasa sangat sulit, coba untuk menyesuaikanya secara bertahap.
Jika memang masih tidak bisa menepati perhitungan tersebut, siasati kekurannya dengan melakukan beberapa pekerjaan tambahan. Berjualan online sekarang mulai digandrungi, dan merupakan opsi terbaik karena tidak membuthkan kekuatan fisik yang berlebihan.

Referensi :
https://finance.detik.com/energi/3340264/subsidi-dicabut-berapa-tagihan-listrik-per-bulan-pelanggan-900-va (diakses tanggal 26 Agustus 2017)

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Prinsip Pengelolaan Keuangan"

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin keuangan, tau ga sih temen-temen kalo ternyata tuh ada beberapa tanda kalo keuangan kita itu sedang tidak baik dan harus segera dibenahi. Mau tau apa aja tandanya? Yuk cek di sini: Tanda keuangan tidak sehat

    BalasHapus