Kali ini kajian oleh
Oemar Mita yang berjudul Perbedaan Azab, Ujian dan Musibah.
Ujian dan Musibah itu
sama, tetapi ada sedikit perbedaan. Kalau ujian itu ada yang bersifat
menyenangkan. Contoh: kita punya anak, cakep banget, itu ujian. Kita punya
harta, yang sangat banyak, itu ujian. Kita punya istri, cantik sekali, itu
ujian.
Beda dengan musibah.
Musibah disebutkan 10 kali dalam Al-Qur’an. Makna musibah adalah sesuatu yang dibenci
oleh jiwa. Kehilangan, sakit, menderita, itu namaya musibah.
Sesungguhnya ujian dan
musibah itu identitas yang diberikan kepada orang yang beriman. Makanya orang
yang beriman itu ujiannya banyak.
Orang yang paling keras
ujian dalam hidupnya itu para nabi dan para nabi, dan orang-orang yang
mengikuti para nabi.
Ujian dan musibah itu
identik dengan orang yang beriman. Semakin tinggi imannya semakin berat
ujiannya. Jangan lupa, pertolongan Allah lebih besar dari ujian yang Allah berikan.
Itu cara memahaminya.
Orang yang tidak
beriman ujiannya ringan, tapi tidak ada pertolongan dari Allah. Makanya ada
orang yang diberi ujian ringan, putus cinta misalnya, kemudian memilih untuk bunuh
diri. Karena dia tidak punya pertolongan.
Maka, negara dengan
tingkat mati bunuh diri tertinggi bukan di Palestina dan Suriah. Padahal dua
negara ini, dengan tingkat hidupnya yang sangat sulit, seharusnya yang paling
layak untuk mendapatkan predikat negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di
dunia.
Orang yang beriman itu
ujiannya berat, tetapi pertolongan Allah lebih besar. Makanya orang beriman
mendapat ujian dan musibah, supaya orang beriman tidak terkena penyakit wahn
(cinta dunia dan takut mati).
Makanya orang beriman dikasih
ujian terus oleh Allah supaya tidak cinta dengan dunia. Karena dunia tempat
kita untuk meninggal, bukan tempat untuk tinggal.
Ujian dan musibah,
identitas untuk orang beriman.
Kalau Azab, itu
identitas yang diberikan kepada orang kafir karena kemaksiatan mereka.
Belum ada tanggapan untuk "Perbedaan Azab, Ujian dan Musibah"
Posting Komentar