Search

Konsep dan Filosofi 5S


Konsep dan Filosofi 5S

Kali ini kita akan membahas sedikit tentang apa itu 5S
5S adalah metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Tahun 1980-an tiga orang konsultan dari Jepang : yasushi fukuda, khazuo tsuchya dan hajime suzuki , memperkenalkan 5S sebagai fondasi peningkatan produktivitas di perusahaan. Buku 5S pertama yang berjudul “surprising 5S technique” diterbitkan oktober 1985, menjadi buku terlaris yang membuat 5S menjadi populer.
Di Jepang sendiri 5S terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Di inggris, istilah 5S terdiri dari Sort, Sistemize, Sweep, Standardize, dan Self discipline. Jika di Indonesia sendiri istilah 5S dikenal dengan istilah 5S dan 5R. 5S terdiri dari Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan Suluh, dan 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Jadi setelah ini penulis minta maaf karena ketidakkonsistenan menggunakan istilah 5S atau 5R, yang pasti maksudnya sama. wkwkwk
Tujuan menerapkan 5S adalah untuk  mendapatkan situasi/kondisi kerja dan sistem bekerja secara optimal, dengan sasaran utama adalah menjaga, mengamankan, melindungi karyawan, aset perusahaan dan lingkungan.
Keuntungan 5S adalah konsep ini mendukung sistem manajemen terpadu. Pada ISO 9001, 5S mendukung bagaimana tata kelola perusahaan agar menghasilkan produk bermutu. Pada ISO 14001, 5S mendukung bagaimana tata kelola perusahaan agar menghasilkan produk dan proses produksi yang ramah lingkungan. Pada OHSAS 18001/SMK3, 5S mendukung bagaimana tata kelola perusahaan melakukan pencegahan kecelakaan terhadap tenaga kerja maupun kerusakan pada peralatan.
Dalam siklus 5S, S pertama yang perlu dilakukan adalah Seiri/Ringkas. Konsep ringkas adalah singkirkan barang – barang yang tidak diperlukan di tempat kerja dan buang. Beberapa ciri aktivitas Ringkas adalah Buang barang yang tidak diperlukan, Atur gudang, tangani barang yang cacat dan rusak, memilah barang yang harus dibuang atau tidak, memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya. Pentingnya melakukan Seiri/Ringkas adalah barang-barang yang tidak diperlukan juga akan memakan banyak tempat dan akan memperpanjang waktu penyelesaian pekerjaan, Tambahan tenaga kerja diperlukan untuk mengurus barangbarang yang tidak diperlukan ini, peralatan yang tidak diperlukan dan bertebaran di tempat kerja menyebabkan kesulitan dalam memperbaiki lay-out fasilitas.

Teknik Meringkas
 

Konsep 5S yang kedua adalah Seiton/Rapi. Pengertian dari rapi adalah menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga kita selalu menemukan barang yang dibutuhkan. Slogan dari rapi adalah setiap barang yang berada di tempat kerja memiliki tempat yang pasti. Langkah-langkah dalam penerapannya adalah pengelompokan barang, penyiapan tempat, pemberian tanda batas, pemberian tanda pengenal barang, dan membuat denah/peta penyimpanan. Barang-barang yang diperlukan disusun sesuai penggunaan/fungsinya; urutan besar atau kecilnya; warna dan bentuknya; dan bahan dan sifatnya.


Teknik Merapikan

 

Konsep 5S yang ketiga adalah Seiso/Resik. Maksud dari Seiso adalah menghilangkan sampah kotoran dan barang asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih. Ciri khas aktivitas Resik adalah membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu, dan sampah; meyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja; dan meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah. Tujuh langkah dalam pelaksanaan resik yaitu tetapkan sasaran penerapan pembersihan; membagi tugas dan tanggungjawab; tetapkan metode kebersihan; tentukan jadwal kebersihan; siapkan sarana kebersihan; laksanakan kebersihan; dan membuat standar kebersihan.


Teknik Resik
 


Konsep 5S yang keempat adalah Seiketsu/Rawat. Maksud dari rawat adalah kegiatan memelihara kondisi Ringkas, Rapi, dan resik melalui identifikasi dan pencegahan sumber penyebab masalah. Langkah-langkah penerapan rawat adalah penentuan butir kendali; penetapan kondisi tidak wajar; rancangan mekanisme pemantauan; pola tindak lanjut; dan pemeriksaan berkala. Beberapa ciri khas seiketsu adalah pemberian petunjuk arah; label arah membuka dan menutup; pipa yang diberi kode warna dan peringatan; pengaturan kabel.
Konsep 5S yang kelima adalah Shitsuke atau Rajin atau disiplin. Maksud dari rajin adalah melakukan suatu yang benar sebagai kebiasaan. Langkah-langkah dalam penerapan Shitsuke adalah penetapan target bersama; teladan dari atasan; hubungan karyawan; kesempatan belajar dari karyawan. Slogan Shitsuke adalah lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan lakukan apa yang tidak boleh dilakukan.
Syarat suksesnya 5S adalah Komitmen manajemen yang kuat; 5S harus dipahami oleh semua karyawan; Partisipasi semua karyawan; Patroli manajemen secara periodik dan terjadwal; Adanya orang-orang sangat peduli/militan 5S.
Merawat Hasil Penerapan 5S adalah Hasil penerapan masing-masing 5S harus distandarisasikan; Lakukan audit teratur secara periodik; Pencapaian hasil/target dan hasil audit divisualisasikan; Improvement meeting secara berkala; Laksanakan training, sosialisasi dan kompetisi 5S secara rutin & periodik; Pelaksanaan 5S dimasukkan dalam kontrak kinerja.



Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Konsep dan Filosofi 5S"

  1. bagus artikelnya guna mendukung 5S (5R) di tempat kerja anda masing-masig juga bisa pembaca peroleh di halaman ini...tks.. Langkah Mudah Menerapkan 5S/5R

    BalasHapus